22.12.09

Tentang dongeng Anak kerang

22.12.09
Kalau denger judul dongeng itu jadi inget sama temenku dulu yang selalu memberi semangat saat aku rapuh selalu menemaniku saat aku butuh dan dia selalu ada untukku, tapi sayang karena waktu kita harus berpisah sebenarnya aku tidak ingin berpisah tapi kenyataannya ....

pernah suatu ketika saat aku lemah dia pernah bercerita tentang anak kerang

Ada seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

“Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu.”

Si ibu terdiam, sejenak, “Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

"Nah kamu sekarang ingin seperti kerang itu atau tidak? memang terasa sakit dan berat tapi kelak kamu akan menuai hasilnya"

Aku hanya bisa terdiam menundukkan kepala sambil menghayati benar-benar maksud dari cerita itu dan selalu menanamkannya dalam hati ini, sampai sekarang dan akan selalu menjadi pengingat saat aku merasa lemah.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by ErnyZain
This template is brought to you by : Our Family Blogger Templates